Minggu, 06 Mei 2012

Mengatasi Anak Berkebutuhan Khusus

Pelajar yang tidak biasa adalah anak anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak anak yang tergolong berbakat. Nah, buat teman teman yang melakukan penelitian dengan teman teman kita yang membutuhkan kebutuhan dan perhatian khusus, berikut tips/teaching strategies yang bisa dilakukan:

1. Bekerja dengan anak yang menderita gangguan pendengaran
a. Bersikap sabar
b. Berbicara dengan wajar(tidak terlalu cepat atau terlalu lambat)
c. Jangan berteriak, sebab tindakan ini tidak akan membantu. Berbicara dengan jeelas akan banyak membantu
d. Kurangi gangguan dan suara bising
e. Tatap murid yang anda ajak bicara , karena murid perlu membaca bibir anda dan melihat isyarat anda.

2. Bekerja dengan anak yang menderita retardasi mental
a. Membantu anak untuk berlatih menentukan pilihan personal dan determinasi diri jika dimungkiinkan (westing & Fox, 2000)
b. Selalu ingat level fungsi anak. Jika anda mulai pada suatu level pengajaran, dan anak tidak merespon secara efektif, turunkan level pengajarannya.
c. Sesuaikan instruksi pengajaran ada dengan kebutuhan si anak
d. Sebagaimana halnya mengajar anak yang mengalamiketidakmampuan lainnya, berilah contoh konkret dari suatu konsep. Gunakan instruksi pengajaran yang jelas dan sederhana.
e. Beri anak retardasi mental kesempatan untuk melatih apa apa yang telah mereka pelajari.
f. Perhatikan rasa penghargaan diri si anak. Jangan membanding bandingkan dengan anak yang tidak retardasi mental.
g. Jangan berprasanggka negatif terhadap terhadap kemampuan belajar si anak. Biasanya kita mudah tergoda untuk menganggap anak rtardasi mental sebagai anak yang tidak mempunyai prestasi akademik.
h. Sadari bahwa banyak anak dengan retardasi mental bukan hanya memiliki kebutuhan akademik, tetapi juga mmembutuhkan kemampuan untuk meningkatkan ketrampilanperawatan diri dan keterampilan sosial.
i. Cari dukungan sumber daya, bantuan sepertia teman atau asisten.
j. Pertimbangkan untuk menggunakan strategi analisis perilaku. (applied behavior analisis for teacher karya Paul Alberto dan Anne Troutman, 1999)
k. Jika anda mengajar di kelas menengah , evaluasilah kemampuan vokasional yang dibutuhkan murid retardasi mental untuk mendapatkan pekerjaan (Rogan, Luuecking, & Held, 2001)
l. Libatkan orang tua sebagai mitra didik anak.

3. Bekerja dengan anak yang penderita gangguan bahasa reseptif atau ekspresif oral
a. Gunakan pendekatan multi sensori untuk proses belajar, bukan hanya pendekatan oral saja. Lengkapi informasi oral ddengan materi tau petunjuk tertulis.
b. Monitor kecepatan anda dalam memberikan informasi. Perlambat dan periksa kembali seberapa jauh pemahaman anak.
c. Beri mereka waktu untuk merespon, kira kira 10-15 detik.
d. Beri contoh konkret dan spesifik dari suatu konsep abstrak.
Berikut ini beberapa strategi yang membantu murid yang mengalami gangguann bahasa ekspresif oral.
a. Beri banyak anak waktu untuk merespon.
b. Sadari bahwa anak punya kesulittan bicara secara lisan, karenanya cobalah suruh anak mengerjakan tugas tertulis ketimbang laporan lisan.
c. Sediakan pilihan atau beri contoh suara untuk mengatasi problem pencarian kata
d. Biarkan anak tahu lebih dahulu pertanyaan yang akan diajukan sehingga anak dapat menyiapkan jawaban dan karenanaya tampak lebih kompeten dimata teman temannya.

4. Bekerja dengan anak yang megalami ggangguan belajar
a. Perhatikan kebutuhan anak penderita gangguan belajar saat memberi pelajaran.
b. Sediakan akomodasi untuk ujian dan penugasan.
c. Buat modifikasi, berupa strategi atau inovasi mengubah cara pengajaran itu sendiri.
d. Tingkatkan keterampilan organisasional dan belajar.
e. Ajarkan keterampilan membaca dan menulis, membantu anak yang mengalami gangguan membaca dan menulis.

5. Bekerja dengan anak penderita attention deficit hyperactivity disorder
a. Pantau apakah obat stimulan bekerja secara efektif.
b. Ulangi dan sederhanakan instruksi untuk tugas di kelas dan pekerjaan rumah
c. Lengkapi instruksi verbal dengan instruksi visual
d. Modifikasi ujian jika perlu
e. Libatkan guru pendidikan khusus
f. Nyatakan ekspresi secara jelas dan beri tanggapan kepada anak dengan segera
g. Gunakan strategi manajemen perilaku, terutama dengan memberikan tanggapan positif jika terjadi kemajuan
h. Berikan petunjuk terstruktur (barkley, 1998)
i. Kaitkan pembelajaran dengan penggalaman kehidupan nyata
j. Gunakan instruksi komputer, seperti game, dsb.
k. Beri kesempatan murid untuk berdiri dan berjalan jalan
l. Pecah tugas menjadi bagian bagian yang lebih ringkas.

6. Guru kelas reguler untuk menangani anak penderita ketidakmampuan
a. Jalankan rencana pendidikan individual (individualized educational plan- IEP) untuk setiap anak
b. Dorong sekolah anda untukmemberikan tambahan dukungan dan training cara mengajar abak yang menderita ggangguan
c. Gunakan dukungan yang tersedia dan cari dukungan lain
d. Pelajari dan pahami tipee tipe anak dengan ketidakmampuan di kelas anada.
e. Berrhati hatilah dalam memberi label abak yyang mengalami ketidakmampuan.
f. Anak penderita ketidak mampuan banyak mendapat manfaat dari strategi pengajaranyang sama dengan yang diberikan pada anak tanpa ketidak mampuan. Strateggi tersebut antara lain:
• Penuh perhatian, menerima dan sabar
• Memiliki ekspektasi positif terhadap pembelajaran
• membantu anak mengembangkan keahlian komunikasi, sosial dan juga keahlian akademiknya
• rencanakan dan susun kelas secara efektif
• bersemangatlah dalam membantu anak termotivasi belajar.
• Pantau pembelajaran anak dan beri umpan balik yang efektif
g. Bantu anak yang tidak menderita ketidakmampuan untuk menerima anak yang menderita ketidakmampuan.
h. Selalu cari informasi terbaru tentang teknologi yang tersedia untuk mendidika anak yang menderita ketidakmampuan.

2 komentar:

  1. bgus sekali tipsnya gan bisa ane terapkan tu di sekolah. share ane juga gan di www.cintaanandasekolahku@blogspot.com

    BalasHapus
  2. izin Repost kk , trimksih,

    BalasHapus